Bantahan Ilmiah Atas Jihad Melawan Hawa Nafsu

NOTE INI SAYA PUBLISH UNTUK MEMBANTAH ARGUMENTASI KAUM SUFI DAN LIBERAL JUGA PARA ORIENTALIS YANG INGIN MERUBAH MAKNA JIHAD !

Bantahan Atas Jihad Melawan Hawa Nafsu

Oleh: Abu Khubaib & Abu Zubair

Diantara kesalahan tentang pemahaman Jihad yang menyebabkan ummat enggan untuk melaksanakannya adalah pemahaman jihad besar (jihad melawan hawa nafsu) dan jihad yang lebih rendah. Seiring dengan keyakinan ini, berjuang melawan hawa nafsunya sendiri dipertimbangkan sebagai jihad yang terbesar, yang menjadikan jihad dengan berperang di medan pertempuran merupakan jihad yang paling rendah. Pemahaman ini didasarkan atas cerita yang disebutkan oleh Al-Khatib Al-Baghdadi dalam bukunya, sejarah Baghdad, dari Yahya Ibnu al ‘Ala’ berkata,

“Kami mendapatkan kabar dari Laith dari ‘Ata’, dari Abu Rabah, dari Jabir mengatakan bahwa, “Sekembalinya Nabi saw dari perang, Beliau mengatakan kepada kami, “Telah datang kepadamu berita yang baik, kamu datang dari jihad yang rendah kepada jihad yang lebih besar yaitu seorang hamba Allah yang berjuang melawan hawa nafsunya.”

Konsepsi ini walaupun secara fakta didasarkan atas sebuah hadits, akan tetapi hadits ini dapat disangkal dari beberapa aspek, yang akan kami sebutkan berikut ini.

Pertama:

Hadits ini tidak bisa digunakan untuk sebuah hujjah, karena al-Baihaqi berkata berkaitan dengan ini, “mata rantai dari periwayatannya adalah lemah (dha’if).” As-Suyuti juga berpendapat bahwa aspek hukumnya lemah, hal ini beliau utarakan dalam bukunya, Jami’ As-Shaghir.

Sebagian orang mungkin mengatakan bahwa hadits dha’if bisa diterima dalam persoalan keutamaan amal. Pendapat ini tidak bisa diterima, karena kami tidak percaya bahwa jihad bisa digunakan untuk keutamaan amal. Jika hal itu memang benar, bagaimana mungkin Rasulullah saw. bersabda bahwa, “Diamnya ummat ini adalah penghianatan terhadap jihad”

Selanjutnya, siapapun yang mengikuti Yahya Ibn al-‘Ala’, sebagai seorang perowi hadits maka akan menemukan dalam biografinya sesuatu yang akan menyebabkannya meninggalkan hadits tersebut.. Ibnu Hajar al-Asqalani berkata (berpendapat) tentangnya dalam At-Taqrib, “Dia tertuduh sebagai pemalsu hadits”. Adz-Dzahabi berkata dalam Al-Mizan, “ Abu Hatim berkata bahwa dia bukanlah seorang perowi yang kuat, Ibnu Mu’in menggolongkannya sebagai perawi yang lemah. Ad-Daruqutni berkata bahwa dia telah dihapuskan (dalam daftar perawi) dan Ahmad bin Hanbal berkata “ Dia adalah seorang pembohong dan pemalsu hadits”.

Kedua:

Hadits ini secara tegas dan jelas bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Allah Yang Maha Kuasa berfirman:

“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisaa’,4: 95-96).

Ketiga :

Hadits ini (hadits tentang jihad melawan hawa nafsu) bertentangan dengan hadits-hadits mutawatir yang disampaikan oleh Nabi saw., yang menjelaskan tentang keutamaan jihad. Kami akan menyebutkan beberapa diantaranya.

“Waktu pagi atau sore yang digunakan di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (Bukhari dan Muslim)

“Berdiri satu jam dalam perang di jalan Allah lebih baik daripada berdiri dalam shalat selama 60 tahun.” (shahih al-Jami’)

Abu Hurairah ra berkata,

“ Apakah ada diantara kamu yang mampu berdiri dalam shalat tanpa berhenti dan terus melakukannya sepanjang hidupnya?” Orang-orang berkata, “Wahai Abu Hurairah! Siapa yang mampu melakukannya?” Beliau berkata “Demi Allah! Satu harinya seorang mujahid di jalan Allah adalah lebih baik daripada itu.”

Pernyataan dari orang yang mengatakan bahwa “Berjuang melawan dirinya sendiri adalah jihad yang terbesar karena tiap individu mendapatkan ujian siang dan malam”, dapat disangkal dengan hadits berikut:

Dari Rasyid, dari Sa’ad r.a., dari seorang sahabat, seorang laki-laki bertanya, “ Ya Rasulallah! Kenapa semua orang-orang yang beriman mendapatkan siksa kubur kecuali orang-orang yang syahid?” Beliau saw. menjawab: “Pertarungan dari pedang di atas kepalanya telah cukup sebagai siksaan (ujian) atasnya.” (Shahih Jami’)

Keempat :

Kesalahpahaman dan fitnah ini termasuk dalam bentuk ketidak adilan dan salah dalam menempatkan status para mujahid.

Allah ta’ala telah memerintahkan kita untuk menegakkan keadilan sebagaimana dalam firman-Nya,

“Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al Maidah, 5: 8).

Apakah adil, kita mengatakan perang yang dilakukan oleh saudara-saudara kita di medan perang adalah jihad yang paling rendah? Ketika dalam hitungan menit saja tubuh-tubuh mereka meledak, berpencarlah kaki-kaki mereka, tubuh-tubuh mereka melayang (mengambang) di air, darah berceceran dimana-mana, sampai-sampai jenazah-jenazah mereka tidak bisa dikuburkan (karena telah hancur).

Itu semua mereka lakukan untuk mendapatkan keridhoan-Nya. Dimana letak kerendahan dari jihad yang dilakukan oleh pemuda-pemuda tadi jika dibandingkan dengan aktivitas puasa kita, yang berbuka dengan makanan lezat, lalu bagaimana mungkin aktivitas puasa itu dinilai sebagai jihad yang paling besar? Demi Allah! Ini adalah pemberian nilai yang tidak sesuai, jika anda menyampaikan permasalahan ini sebelumnya pada generasi pertama (Islam) maka mereka tidak akan pernah menyampaikan pandangan hukum berbeda.

Kelima:

Dr.Muhammad Amin, seorang penduduk Mesir berkata dalam kitabnya, bagian dari dakwah Islam adalah jihad dengan dirinya sendiri, adapun jihad dengan harta tidak menunjukkan atas penegakkan seruan atas kebenaran dan berpendirian di atas kebenaran, menyeru kepada kebenaran dan melarang kemunkaran serta memberikan kontribusi hidup dan hartanya di jalan Allah merupakan jihad yang kurang sempurna. Ini adalah ungkapan yang aneh!!!

Tatkala kita ditimpa ujian yang sangat berat dimana kaki ikut terguncang dan hati selalu was-was akan ancaman, bisakah itu disebut jihad yang rendah? Ketika kita merasakan keadaan aman dan nyaman di rumah, berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, bisakah ini disebut dengan tingkatan jihad yang tertinggi ! Keadaan ini seperti ungkapan seseorang yang gembira dalam keadaan duduk membelakangi perintah Rasulullah saw. dan sahabat-sahabatnya. Seperti orang yang mendapati kesenangan dan kenyamanan dalam hidupnya padahal realitanya mereka hanya menipu jiwa mereka sendiri yang lemah karena nilai-nilai kebenaran amal seluruhnya mereka tentang.

Di akhir tulisan ini, kami kutipkan beberapa kalimat yang telah dikirim oleh seorang mujahid Abdullah bin Al-Mubaraq dari tanah jihad kepada temannya Al-Fudail bin Iyyad, orang yang menasihati para penguasa dan membuatnya menangis, beliau tidak meminta bayaran akan tetapi murni muncul dari keikhlasan.

يَاعَابِدَ الْحَرَمَيْنِ لَوْ أَبْصَرْتَنَا
لَعَلِمْتَ أَنَكَ بِالعِبَادَةِ تَلْعَبُ
مَنْ كَانَ يَخْضَبُ خَدُهُ بِدُمُوْعِهِ
فَنُحُوْرُنَا بِدِمَائِنَا تَتَخَضَبُ

“ Wahai orang yang beribadah di Masjid Haromain, seandainya engkau melihat kami tentu engkau tahu bahwa engkau dalam beribadah itu hanya main-main saja, kalau orang pipinya berlinang air mata, maka, leher kami dilumuri darah “

Pertimbangan Jihad

Sebagian orang mungkin heran ketika mereka mendengar orang yang menggambarkan jihad (di medan perang) adalah jihad yang terendah atau orang yang menganggap berperang di jalan Allah merupakan aktivitas yang kecil dibandingkan dengan perbuatan yang lain. Jika kita menelusuri kehidupan orang-orang tersebut, melihat sejarah mereka dan mempelajari alasan-alasan mereka atas penolakan persoalan ini, maka akan kita temukan bahwa penjelasan atas pendirian mereka adalah sangat sederhana. Orang-orang tersebut meremehkan jihad dan memberikan prioritas kepada studi di Universitas, menulis di majalah-majalah dan berpidato di konferensi-konferensi untuk mengakhiri perang dan mengakhiri aksi syahid. Dengan melihat kehidupan mereka, maka akan ditemukan sebuah ancaman terhadap kesatuan ummat, karena ummat ini akan digiring pada pandangan mereka.

Ummat akan merasa bahwa dirinya lemah dan menahan diri dari aktivitas jihad (mereka hanya menerima teori dan konsepnya saja) akan tetapi tidak berpartisipasi dalam jihad. Tidak ada keinginan atas dirinya untuk bersama-sama dengan orang-orang yang mendapatkan rahmat Allah (Syahid), mereka juga menganggap tidak memiliki keuntungan untuk bergabung dengan camp-camp mujahid. Sebuah camp yang serba sederhana, jauh dari kemewahan dan kekurangan akan bahan pokok, yang akan menjadikan mereka merasakan perbedaannya antara kehidupan di camp tersebut dengan kehidupan yang dijalaninya di universitas yang penuh dengan makanan-makanan, hiburan dan ruangan kelas yang berAC.

Bagaimana mungkin orang-orang tersebut dapat menerima kebenaran nilai dari jihad ketika mereka tidak berpartisipasi dalam dunia perang, tidak juga masuk ke dalam arena kerusuhan dalam perang?

Jika seorang terjun ke dalam sebuah pertempuran maka cukup untuk membenarkan atas semua kesalahpahamannya. Seorang mujahid, hanya dalam hitungan beberapa jam saja dapat melihat segala sesuatu yang menakutkan yang akan menyebabkan rambut anak-anak pun menjadi beruban. Bom-bom yang meledak akan membersihkan jiwa-jiwa saudara-saudara kita yang kita cintai yang ikut andil dalam perjuangan dan jihad. Mereka akan melihat bagaimana situasi dari orang-orang ketika roket-roket meledak di atas kulit kepala mereka atau di bawah kaki mereka? Bagaimana situasi ketika mereka melihat dengan mata kepala sendiri anggota tubuh seperti lengan, kaki dan usus hancur berhamburan, anggota tubuh yang sehat menjadi cacat, hilang ingatan atau lumpuh? Inilah alasan pokok atas penolakan orang-orang yang meremehkan jihad.

Dalam beberapa jam atau hari seorang mujahid melihat dengan mata kepalanya sendiri bentuk-bentuk kekerasan, ujian dan kesengsaraan yang dialami tatkala jihad, tidakkah yang lainnya melihat hal ini selama 10 tahun terakhir ini? Akan menjadi sesuatu hal yang mustahil bagi seseorang untuk melaksanakan aktivitas jihad secara fisik kecuali ia dapat berpartisipasi di dalamnya. Oleh karena itu orang yang masih berselisih dengan mujahid dalam persoalan jihad ini atau orang-orang menyeru manusia untuk meninggalkan perang maka sebaiknya bergabung dengan camp jihad walaupun hanya sebagai pembantu atau dia seharusnya berpartisipasi dalam perang walaupun hanya sebagai orang yang masak, lalu setelah itu kita akan melihat pendapat-pendapatnya, apakah masih dia mengatakan bahwa pena sebanding atau sama dengan kalashnikov ?

Wallahu’alam bis showab!

41 Tanggapan

  1. Subhanallah. Betapa besar mudhorot yg diakibatkan oleh adanya hadist dhoif seperti ini. Sehingga mampu mengubah pola pikir ummat Islam pada umumnya.

    • pakai rujukan, al-quran, hadist, idjimak, dalil, dan ijimak para ulma, dan jg cpt terpengaruh dg pola fikir seorg y berdasrkan pola fikir sendiri

  2. klop dicopy ya bwat blog aq….

  3. yang jadi masalah menurut saya adalah apakah sekarang, kita dalam posisi peperangan? bukankah indonesia dalam keadaaan aman dan damai. jadi apakah masih berlaku jihad dalam perang.

  4. good.. like it

  5. sebaik-baik mati adala syahid didalam membela agama Allah…

  6. bertempurlah dimedan pertempuran.. Sebisa mungkin perkecilah wilayah perang.. Jgn sampai jiwamu terbakar amarah.. Dendam.. Yg akan membuatmu mati sia-sia.. Dan sayangilah sesama mahluk ciptaan Allah.. Hati-hatilah dgn tipu daya setan yg sgt halus.. Yg akan membuatmu mati sia-sia.. Mahatma gandi bisa memerdekakan warganya dgn cara yg indah.. Tanpa dibakar rasa dendam dan amarah.. Semoga Allah tetap menjaga jiwa para pejuang dari nafsu amarah, dendam dan nafsu-nafsu yg akan membuat kita mati sia-sia.. Bunuh diri lebih mudah dr pada tetap hidup melawan nafsu dendam dan amarah.. Camkan dan buktikan.. Semoga selamat sampai ditujuan..

  7. salam kenal aja. nulis terus tuk dakwah islam…
    kunjungi juga web ini, “www.fierarie.worpress.com”.

  8. “Bilamana orang-orang kafir menang atas umat Islam, maka tiada lain, sesungguhnya hal itu dikarenakan dosa-dosa kaum Muslimin yang menyebabkan iman mereka berkurang. Kemudian, jika kaum muslimin bertaubat dengan menyempurnakan iman mereka, maka Allah Ta’ala pasti akan menolong kaum muslimin.”

    Berjihadlah sesuai dengan syarat2 yang telah ditetapkan menurut syariat islam, benar kata musafir, jangan sampai jiwamu terbakar amarah & dendam dalam berjihad, dan jangan melampaui batas, karena Allah SWT tidak menyukai orang2 yang melampaui batas,

    Kesimpulannya, jihad melawan orang-orang kafir termasuk amalan yang paling utama. Tetapi hal ini tidak mungkin dilkukan, kecuali setelah jihad melawan hawa nafsunya. IMAN & TAKWA

  9. Katanya Islam adalah agama yang paling masuk akal, namun semuanya jadi tak masuk akal jika apa yang Anda tulis di artikel diatas benar seluruhnya.

    Saya tidak percaya jika membunuh orang lebih besar pahalanya daripada menyelamatkan nyawa orang.

    Mohon pencerahannya dimana sisi “Rahmatan lil alamin” bisa diungkap dari artikel Anda diatas???

  10. SILAHKAN KELUAR DARI AGAMA ISLAM…!

    Jika anda minder karena Rasul memimpin lebih dari 27 kali pertempuran yang membunuh banyak nyawa,….silahkan anda pilih agama lain…!

    Jika anda minder karena umar bin khatab puluhan kali melakukan kampanye militer ke berbagai belahan dunia, silahkan anda pilih agama lain…!

    Jika anda minder karena ‘ali bin abi talib digelari singa padang pasir karena piawai membunuh,….silahkan pilih agama lain..!

    Jika anda minder karena alQuran mengandung banyak ajaran perang dan sikap keras terhadap kafir,….silahkan anda pilih agama lain..!

    Jika anda minder karena empat imam mazhab yang termasyhur pernah angkat senjata dan membunuh,….silahkan anda pilih agama lain..!

    Jika anda minder karena sejarah islam penuh dengan kekerasan dan peperangan,….silakan anda pilih agama lain..!

    Jika anda minder karena Islam dituduh teroris,….silahkan pilih agama lain..!

    Jika anda minder jadi muslim,….silahkan pilih agama lain..!

    ALLAAHU AKBARRR…!

    • jihad perang pada zaman dulu adala kerana mahu menegakkan agama Islam yg dihalang oleh KAFIR LAKNATULLAH. sedangkan Allah s.w.t telah munurunkan al-quran untuk menggantikan kitab2 terdahulu yg banyak sudah terpesong, tapi orang kafir bukan sahaja x mahu menerima, malah mengancam orang Islam yg mahu keluar dari cara hidup arab jahiliyyah. zaman sekarang, anak2 kapal yg menghantar bantuan ke semenanjung gaza dan dibunuh zionis yg kejam juga dianggap syahid. Islam berperang sebab mereka diancam, bukan mereka mengancam. Islam adala agama Allah, dan Allah hanya mengiktiraf Islam sebagai agama yg benar. jangan cakap macam org jahil

    • jihad perang pada zaman dulu adala kerana mahu menegakkan agama Islam yg dihalang oleh KAFIR LAKNATULLAH. sedangkan Allah s.w.t telah munurunkan al-quran untuk menggantikan kitab2 terdahulu yg banyak sudah terpesong, tapi orang kafir bukan sahaja x mahu menerima, malah mengancam orang Islam yg mahu keluar dari cara hidup arab jahiliyyah. zaman sekarang, anak2 kapal yg menghantar bantuan ke semenanjung gaza dan dibunuh zionis yg kejam juga dianggap syahid sebab penduduk gaza diancam oleh zionis. Islam berperang sebab mereka diancam, bukan mereka mengancam. Islam adala agama Allah, dan Allah hanya mengiktiraf Islam sebagai agama yg benar. jangan cakap macam org jahil

    • SILAHKAN PILIH AGAMA LAIN, JIKA ANDA BELUM TAHU MENGAPA ROSUL DAN YANG LAINNYA BERPERANG… !!

      SILAHKAN PILIH AGAMA LAIN JIKA MASIH MENGANGGAP BAHWA JIHAD HANYA BERPERANG MELAWAN KUFFAR…!!

      SILAHKAN PILIH AGAMA LAIN, JIKA TAK PERCAYA BAHWA KAUM MUSLIMIN ZAMAN ROSUL JUGA HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN NON MUSLIM…!!

      SILAHKAN PILIH AGAMA LAIN, JIKA MERASA _ MEMPERHATIKAN ANAK BANGSA YANG BERTAHTA MUSLIM TAK BERMORAL LEBIH SUCI DARI PADA MEREKA KAUM KUFFAR YANG MENCOBA MEMPELAJARI ISLAM…!!

    • perlu anda ketahui perang semunya tetap dipimpin oleh rasul tapi 4 kx perang besar dipimpin lgsung oleh rasul, dan bagaimana sebuah perang y tidak mengindahkan larangan rasul, semuanya hancur dan kalah, dan perlu kita ingat semua perang dipimpin rasul itu pada zaman rasul, skrang rasul mana y kita ikuti, oleh sebab itu keluarlah hadist rasul y mengatakan sebagaimana y dibantah kwan kita diatas dg pola fikir dia sendiri dan hawa nafsu dia telah menyalahkan hadist,
      mari kita berfikir kembali…………. dg jiwa y tenang

  11. Inti dari Jihad adalah dakwah. Jihad dilaksanakan untuk membebaskan penghalang fisik(militer.pemerintahan) yang menghalangi dakwah dan penerapan sistem Islam di suatu dareha. Karena Islam akan menjadi rahmat untuk seluruh alam jika hukum-hukumnya ditegakkan di muka bumi. Didalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dinyatakan:

    لَحَدٌّ يقَامُُ بِهِ فِي اْلأَرْضِ أََحَبُّ إِلَى أَهْلِهَا مِنْ أَنْ يُمْطَرُوا أَرْبَعِينَ صَبَاحًا

    Sungguh hukum hudûd yang ditegakkan di muka bumi lebih disukai penduduknya daripada mereka diguyur hujan selama empat puluh pagi/hari).

  12. Allah lah yang Maha Tahu mana yang yang lebih benar.
    Menurut hemat saya, perbandingan antara Jihad Melawan Orang Kafir dengan JIhad Melawan Hawa Nafsu tidak terletak pada besar-kecilnya pahala di sisi Allah, akan tetapi lebih kepada keadaan yang dihadapi individu yaitu:
    Jihad perang:
    – Musuh dapat dilihat jelas,
    – Kita bisa mengelak dari serangan pedangnya,
    – Keinginan musuh terpisah dari kita.
    – Bila kita kalah, kita syahid dan masuk surga.
    Sementar jihad hawa nafsu:
    – Tidak terlihat
    – Menyatu dengan keinginan individu.
    – Samar-samar dan seolah kebutuhan hidup.
    – Bila kita kalah, kita berdosa dan bisa masuk neraka.
    Soal pahala memang lebih besar Jihad Perang orang yang memusuh dan memerangi Islam.
    ….Wallahu a’lam.

    Jihad Melawan Hawa Nafsu

  13. Tatkala kita hanya bertumpu pada tulisan dan nama, tanpa memahami siapa yang punya tulisan dan nama, maka kita akan terbawa kepada persoalan khilafiyah yang tiada pernah berakhir, dan berujung saling menyesatkan, menganggap dirinya paling benar. Falyandhuril insaanu min maa khuliqa—– maka kita diperintahkan hendaknya mengenal diri sendiri, asal kejadian manusia. Aiapa manusia, siapa nama, siapa hawa nafsu, siapa kafir, dsb. Agar, kita tidak lupa diri tentunya. Na’udzublillah….. gbu

  14. Sumber terjerumusnya manusia dalam perbuatan dosa adalah tidak mampu menahan gerak-laju hawa nafsu, dan begitu sulit nya menahan hawa nafsu, betul2 diperlukan kekuatan “iman” yang kuat. Kalau ummat sudah mampu berfikir dan bertindak jauh dari gempuran hawa nafsu, saya kira alangkah indahnya hidup ini…….ummat memegang teguh imannya untuk berbuat segala sesuatu dengan ketinggian akhlak islam….dan itulah dikatakan islamis.
    Kalau bisa mencapai tujuan ajaran agama tanpa membunuh kenapa harus dengan membunuh….dan yang dibunuh pun adalah ciptaanNya, ciptaan Tuhan kita semua, Allah SWT. kita harus hati2, jangan sampai terjemak pradigma bahwa Jihad=Berperang/Membunuh….
    Wallahualam bisawab…

  15. saya suka…

  16. apakah engkau pernah hidup di zaman rasulullah?..perbaiki dulu akidah umat yang rusak yg dimulai dari diri sendiri?….SANGAT GAMPANG MENCIPTAKAN PERANG DENGAN ALASAN JIHAT……

  17. Subhanalloh………..

  18. Saya jadinya bingung memilih mana yg paling benar! Pokoknya amalkan saja keduanya kita smua jgn larut dlm khilafiyah , kembali kepada Al-quran dn sunah rasulullah SAW

  19. Khalifah Umar bin Abdul Aziz melihat seseorang yang mabuk. Ketika ia ditangkap untuk dihukum dera, tiba-tiba ia dimaki oleh orang yang mabuk tersebut. Khalifah Umar tidak jadi melaksanakan hukum deranya.

    Melihat Khalifah Umar seperti itu, para sahabat bertanya, “Ya amirul mukminin, mengapa setelah ia memaki Anda tiba-tiba Anda meninggalkan dia?” Khalifah menjawab, “Itu karena ia membuat aku jengkel. Kalau aku menghukumnya, mungkin karena aku marah
    kepadanya, bukan karena ia melanggar hukum Allah, dan aku tidak suka memukul seseorang hanya karena membela diriku sendiri.”

    Sangat tipis dan susah untuk membedakan antara menghukum karena Allah SWT dan menghukum karena amarah. Karena bagaimanapun, ketika kita menghukum, amarah akan menyertai bentuk hukuman yang kita berikan. Tidak seperti yang menimpa Khalifah Umar yang tidak bisa meneruskan eksekusi, karena takut berbuat salah dengan tidak tulus menghukum orang yang berbuat salah.

    Hal yang sama juga pernah dialami Sayyidina Ali ra yang tidak jadi membunuh ketika sedang berada di medan perang lantaran ia telah diludahi oleh musuh yang sudah tak berdaya. Ali RA khawatir kalau membunuh musuhnya tersebut, bukan semata-mata karena menegakkan agama Allah, melainkan akibat dorongan nafsu dan emosi.
    ====================================================

    jadi, ketika dalam melakukan Jihad Perang pun, Jihad Melawan Hawa Nafsu tetaplah tidak boleh ditinggalkan…

  20. Berperang dijalan Allah adalah jihad, memerangi kebodohan juga jihad, memberantas korupsi juga jihad, melawan penguasa yang Lalim juga jihad, menentang penindasan terhadap rakyat juga jihad, menegakan hukum islam juga jihad, mendidik dan mengayomi keluarga juga jihad, berdakwah juga jihad, belajar/ menuntut ilmu juga jihad, dan melawan hawa nafsu juga jihad, serta masih banyak lagi….. MARI BERJIHAD DIJALAN ALLAH DENGAN HARTA, TENAGA, JIWA DAN RAGAMU.

  21. hidup memang membutuhkan pengkajian agar dapat membedahkan manah perbuatan yang benar dan manah perbuatan yg salah begitu pula dengan al-QUR,AN DAN HADITS RASUL MEMANG MEMBUTUHKAN KAJIAN DAN TIDAK TERPAKU PADA SEBUAH ARTI SEHINGGA KITA TIDAK SALAH MENAFSIR

  22. dan kalo begitu Islam bukan lah rahmaan lil alaamiin … mau ?

  23. bagimana pendapat anda dengan firman Allah ini, “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurga-Ku”. (QS 89:27-30).

    firman diatas tdk mukin bisa terlaksanakan apabila jiwa, hati, hawa nafsu kita tenang, kita kan bisa melaksanakan firman diatas, dan tidak ada lgi firman Allah y mempersilhkan umatnya untuk mendapatkan kedudukan tinggi dan mulia.

    saran saya, anda harap mentelaah hadist pakai rujukan, al-quran, hadist, idjimak, dalil, dan ijimak para ulma, krna kl anda cuma memakai 2 rujukan al-quran dan hadist pasti salah menterjemahkannya, karna dlm keduanya byk makna tersebunyi dan tersirat.

    carilah ahlinya y bisa membimbing anda, dan bukan berdasarkan pola pikir anda, kl kita memakai pola pikir kita maka hasilnya pasti SALAH.
    trims……..

  24. Semoga Allah memberikan hidayah dan Paham yang benar menurut Allah dan Rasul…
    Mungkin kita merasa benar dengan apa yang kita pikirkan atau dapatkan, tetapi apakah itu benar menurut Allah dan Rasul-Nya.
    Mari kita tanyakan pada diri kita saja apa kita telah bisa melawan Hawa nafsu pada diri kita dan keluarga kita…
    Ada Firman Allah : Peliharalah DIRIMU dan KELUARGAMU dari siksa api neraka…
    pertanyaannya apakah kita sudah dapat melakukan itu kita menerapkan kepada orang lain….
    Kebenaran hanya milik Allah….

  25. kalo gitu ma lebih baik jadi orang bodoh seperti saya yang penting ibadah seperti layaknya orang lain yang beribadah buat apa kita meributkan hadist mauddhu atau dhoif bisa-bisa nanti semua hadist tidak ada yang benar tak tahulah aku tak mengerti !

  26. Ada berapa golongan orang yang termasuk mati syahid ?

  27. wew .. bom sana sini apa itu juga jidat mas broww … sorry

  28. TIDAK SEMUA ORANG JIHAD PERANG MASUK SURGA! ada dalil orang yg perang jihad karena riya dia tidak masuk surga! riya adalah sifat jelek nafsu kita. riya termasuk syirik kecil. KENAPA OQANG YANG PERANG JIHAD TIDAK MASUK SORGA KARENA RIYA?

  29. assamlamualaikum ,.
    jika seseorang sudah tidak memikirkan dunia nya yang fana ,. maka ia akan bisa mengendalikan nafu nya dgn sendiri ,.. dan imanx akn bertambah karena ke cinta’an nya pda yg di atas ,
    mengingat bahwa di dunia hanya smentara ,. qt akan semua kembali kepada nya ,.

    seseorang yg slalu mengigat Tuhan nya ,. tdk pernah memikirkan dunia ,. yg kotor ,.
    maka ke jahatan ,. tdk akan ad ,. cz tdk ad rasa nafsu ,. utk menginginkan kekuasa’an di dunia,. cz dunia sudah tdk di pikir kan lg ,. yg di pikiran kan hanya ke cinta’an nya kpd yg di ats ,. dan mengigat bahwa khidupan yg hakiki adlh akhirat , qt di dunia. . hanya mampir ,. perbanyak aml soleh ,.

    ingat lach slalu , kpd menciptakan ke hidupan ,. mempelajari sifat2 nya ,.
    slalu mndekatkan diri kpda nya ,.

    salam tuk smua saudara muslim qu ,.
    mari qt tingkatkan bersama ibadah qt , agr bs mngendalikan nafsu qt ,.
    di mulai dari awal ,..
    1. syariat ,
    2.tarekot.
    3.hakekot
    4.,ma’rifat ,

    wa’alaikumsalam. …

  30. assamlamualaikum ,.
    jika seseorang sudah tidak memikirkan dunia nya yang fana ,. maka ia akan bisa mengendalikan nafu nya dgn sendiri ,.. dan imanx akn bertambah karena ke cinta’an nya pda yg di atas ,
    mengingat bahwa di dunia hanya smentara ,. qt akan semua kembali kepada nya ,.

    seseorang yg slalu mengigat Tuhan nya ,. tdk pernah memikirkan dunia ,. yg kotor ,.
    maka ke jahatan ,. tdk akan ad ,. cz tdk ad rasa nafsu ,. utk menginginkan kekuasa’an di dunia,. cz dunia sudah tdk di pikir kan lg ,. yg di pikiran kan hanya ke cinta’an nya kpd yg di ats ,. dan mengigat bahwa khidupan yg hakiki adlh akhirat , qt di dunia. . hanya mampir ,. perbanyak aml soleh ,.

    ingat lach slalu , kpd menciptakan ke hidupan ,. mempelajari sifat2 nya ,.
    slalu mndekatkan diri kpda nya ,.

    salam tuk smua saudara muslim qu ,.
    mari qt tingkatkan bersama ibadah qt , agr bs mngendalikan nafsu qt ,.
    di mulai dari awal ,..
    1. syariat ,
    2.tarekot.
    3.hakekot
    4.,ma’rifat ,

    wa’alaikumsalam. …

    • nafsu nya ,. tertekan karena ketakwa’an nya ,. kpd yg di atas ,.
      shingga dy mngendalikan nafsu nya ,..
      jika iman nya kuat , maka nafsu nya yg goyah ,..
      gk perlu sampai memperdepatkan ,. jihat ,. or bukan. melawan hawa nafsu it. .. sehingga terpecalah ,. kekeluarga’an qt ,..
      ambil saja kesimpulan ,. dari hadist dan quran ,..
      stiap kesimpulan allah hu alam ,..
      hanya allah yg tau ,. bnar tidak nya ,..
      yg penting , sesuai firmanx , di al’quran , dan. sabda nabi di hadis nya ,..

Tinggalkan Balasan ke Zainal arief Batalkan balasan